TUGAS INSTRUMENTASI
Kelas Reguler 1 B1
oleh : Desi Purnaningsih (A102.08.013)
Dessy Novianitasari (A102.08.014)
Emi Endraswati (A102.08.023)
Eni Listyowati (A102.08.024)
Dibawah ini adalah beberapa alat yang digunakan dalam laboratorium yang membantu di dalam berbagai pemeriksaan.
Beberapa alat yang digunakan dalam pemeriksaan laboratorium adalah sebagai berikut:
1) HAEMOCYTOMETER
Keterangan :
Hemositometer atau haemocytometer adalah perangkat awalnya dirancang untuk penghitungan sel darah. Sekarang juga digunakan untuk menghitung jenis sel serta partikel mikroskopis lainnya. Hemositometer ini ditemukan oleh Louis-Charles Malassez
Hemositometer terdiri dari sebuah slide mikroskop kaca tebal dengan lekukan persegi panjang yang menciptakan sebuah kamar. Ruangan ini adalah diukir dengan laser-grid tergores garis tegak lurus. Perangkat ini dibuat dengan hati-hati sehingga daerahyang dibatasi oleh garis diketahui, dan kedalaman ruang ini juga dikenal. Oleh karena itu mungkin untuk menghitung jumlah sel atau partikel dalam suatu volume tertentu cairan, dan dengan demikian menghitung konsentrasi sel dalam cairan secara keseluruhan. Selain itu terdapat pula pipet throma leukosit dan pipet throma eritrosit.
Hemositometer sering digunakan untuk menghitung sel-sel darah, organel dalam sel, sel-sel darah dalam cairan tulang punggung ke otak setelah melakukan tusukan lumbal, atau jenis sel lain di suspensi. Menggunakan hemositometer untuk menghitung hasil bakteri dalam 'jumlah total' karena sulit untuk membedakan antara organisme hidup dan mati kecuali Trypan biru digunakan untuk noda sel non-layak.
Macam-macam kamar hitung :
1. Kamar Hitung Original Neubauer
2. Kamar Hitung Improved Neubauer
3. Kamar Hitung Burker
4. Kamar Hitung Turk
5. Kamar Hitung Thoma
6. Kamar Hitung Fucsh – Roshenthal
7. Kamar Hitung Tatai
8. Kamar Hitung Speirs-Levy
Dari macam-macam kamar hitung diatas, yang paling banyak dipakai adalah bilik hitung Improved Neubauer yang berukuran 3mm x 3mm, karena permintaan pemeriksaan yang paling banyak adalah pemeriksaan eritrosit dan lekosit seperti gambar di bawah ini.
1. Bilik Hitung Neubauer Improved
Luas seluruh bidang kamar hitung : 3 mm x 3 mm
Improved Neubauer di bagi menjadi : 9 kotak besar (1 x 1) mm2.
Kotak besar = 1 x 1 mm2 dan dibagi menjadi 25 kotak
Kotak sedang = ¼ x ¼ mm2 dan dibagi menjadi 16 kotak kecil
Kotak kecil = 1/20 x 1/20 mm2
Tinggi = 1/10 mm.
Perhitungan untuk leukosit (4 kotak besar di tepi)
Koreksi Volume (KV) = p x 1 x t x jumlah kotak mm3
= ¼ x ¼ x 1/10x64
= 64/160 mm3 = 1 /2,5mm3
= 2,5 / mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga jumlah satuan sel Lekosit adalah :
= P x V x N = 10 x 2,5 x N
= 25 N/mm3.
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi, misalnya dihitung dalam satu kotakbesar (16 kotak kecil).
Volume (V) = p x l x t x jumlah kotak mm3
= ¼ x ¼ x 1/10 x 16
= 16 x 160 mm3 = 1/10 mm3
= 10/ mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga jumlah satuan sel Lekosit adalah :
= P x V x N = 10 x 10 x N
= 100 N/mm3.
Perhitungan untuk Eritrosit (5 kotak sedang ditengah)
Volume (V) = p x l x t x jumlah kotak mm3
= 1/20 x 1/20 x 1/10 x 80 kotak = 1/50 mm3
= 50 / mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga jumlah satuan sel eritrosit adalah :
= P x V x N = 100 x 50 x N
= 5000 N/mm3
Perhitungan untuk Trombosit (25 kotak sedang ditengah)
Perhitungan untuk Eosinofil (9 kotak besar)
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi, misalnya dihitung dalam satu 40 kotakkecil.
Volume (V) = p x l x t x jumlah kotak mm3
= 1/20 x 1/20 x 1/10 x 40 kotak = 1/100 mm3
= 100 /mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga jumlah satuan sel eritrosit adalah :
= P x V x N = 100 x 100 x N
= 10.000 N/mm3.
Prinsip perhitungan untuk kamar hitung lainnya sama seperti improved Neubauer yang berbeda hanya ukurannya saja, hal ini disesuaikan dengan jenis sel yang diperiksa, artinya kalau kalau jumlah selnya banyak maka menggunakan ukuran yang kecil atau sebaliknya.
3) PIPET LED (Laju Endap Darah)
Terdapat 2 pipet LED yaitu LED Westergreen dan LED Wintrobe
Alat ini biasa digunakan untuk menghitung kecepatan mengendapnya eritrosit dari sample darah yang diperiksa dan biasa dinyatakan dalam mm/jam.
Dalam penggunaanya posisi tabung harus tegak lurus dan bebas dari vibrasi karena dapat mempengaruhi kecepatan pengendapan eritrosit. Diameter pipet yang semakin luas akan mempercepat turunnya eritrosit. Tabung harus bersih dan kering.
4) HAEMOMETER
Alat ini terdiri dari :
1. Sepasang cylinder glass berisi larutan standart warna, kita sebut saja pembanding warna.
2. Tabung pengukur (tabung pengencer) yang mempunyai garis-garis, skala yang menunjukan kadar Hb. Skala yang terendah adalh angka 2.
3. Pipet darah kapiler (Pipet Hemoglobin) seukuran yang mempunyai volume 20 mm3 pada garis batasnya.
4. Pipet pasteur untuk aquadest
5. Batang glas pengaduk
Alat cek Hemoglobin HB Sahli Haemometer Superior memiliki nama lain hemoglobinometer instrument laboratorium untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah berdasarkan satuan warna (colorimetric). Metode yang digunakan adalah membandingkan warna sample darah dengan warna merah standard. Warna sample darah didapatkan pada pemisahan globin dari hemoglobin dengan penambahan HCL (Asam Klorida) untuk menghasilkan asam hematin yang warnanya diukur oleh colorimetry.
5) OBYEK GLASS
Merupakan gelas preparat yang akan digunakan untuk pemaparan sediaan darah atau pemeriksaan lain yang akan diperiksa dengan mikroskop. Sebagai tempat difiksasinya sediaan pada pengecatan pemeriksaan bakteriologi
6) Pipet Hb
Pipet darah kapiler (Pipet Hemoglobin) seukuran yang mempunyai volume 20 mm3 pada garis batasnya dengan panjang 12,5 cm. Pipet ini biasa digunakan dalam beberapa pemeriksaan hematologi seperti pemeriksaan kadar Hb cara sahli dan Cyanmeth, serta pemeriksaan hitung sel.
7.) Deck glass
Adalah penutup obyek glass, berbentuk persegi lebih kecil dan tipis karena dimaksudkan agar bisa menutupi preparat tanpa mengganggu pemfokusan pengamatan dibawah mikroskop.
8.) Spreader
Spreader adalah alat yang digunakan untuk mengahapus darah secara cepat pada pembuatan sediaan darah tipis guna suatu pemeriksaan. Alat ini berbentuk seperti obyek glass.
9.) Urinometer
Keterangan : Suatu peralatan sederhana untuk menentukan berat jenis urine. Cara penggunaan urinometer adalah dengan memutar ujungnya dalam urin dan baca BJ urine setinggi miniskus bawah.Alat ini memiliki skala dari 1000-1060.
10.) Pipet Volume
Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
11.)Pipet Ukur (Measuring Pipette)
Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar disamping. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.
12.) Labu Takar
Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat – zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.
13.) Buret
13.) Buret
Keterangan : Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat, amber. Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with straight stopcock) dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL dengan pembagian skala 0,01 – 0,2 m.
Fungsi : Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang diketahui dengan teliti pada proses titrasi.
14.) Petri Dish
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri(1852-1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, spora, khamir atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.
15.) Batang L
Batang L digunakan untuk meratakan suspensi bakteri saat akan ditanam dalam media, sehingga pertumbuhan bakteri merata.
16.) Erlenmeyer
Fungsi dan kegunaan Erlenmeyer antara lain adalah:
- Erlenmeyer berfungsi untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,
- Erlenmeyer berfungsi utk menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
- Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan (melarutkan) bahan-bahan komposisi media,
- Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
- Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk melakukan titrasi bahan
Labu erlenmeyer Kebanyakan terbuat dari kaca borosilikat sehingga mereka dapat dipanaskan di atas api atau di autoklaf. Ukuran yang paling umum mungkin adalah termos erlenmeyer 250 ml dan 500 ml. Namun ada juga Erlenmeyer yang berukuran 50 ml, 125 ml, dan 1000 ml. Biasanya erlenmeyer tidak mempunyai tutup. Untuk penutup dapat menyegel mereka dengan plastik atau gabus penyumbat. Namun ada juga Erlenmeyer yang khusus di buat dengan penutup yang juga terbuat kaca.
17.) Becker glass
Keterangan : terbuat dari tipe boroksilikat. Bentuk beaker glass memiliki beberapa tipe, tinggi dan pendek. Mempunyai kapasitas ukuran volume dari 5 – 6000 mL.
Fungsi :
- Sebagai tempat melarutkan zat.
- Tempat memanaskan.
- Menguapkan larutan / air.
18.) Gelas ukur
Keterangan : Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat. Kapasitas volume gelas ukur 5 – 2000 mL.
Fungsi :
- Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci
- Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk melarutkan zat hingga volume tertentu.
19.) Kaca Arloji
Gelas Arloji atau kaca Arloji atau Cawan Arloji atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Watch Glasses merupakan sebuah peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas berbentuk seperti piring namun mempunyai permukaan cekung kedalam. Gelas arloji terbuat dari kaca bening yang tembus pandang. Fungsi gelas arloji antara lain adalah: sebagai penutup untuk labu dan gelas beker tempat saat menimbang bahan kimia tempat untuk mengeringkan padatan.
Tersedia beberapa ukuran kaca arloji yang ditunjukkan oleh garis tengahnya, misalmua 76 mm, 100 mm, 150 mm.
Fungsi kaca arloji adalah :
1. sebagai tempat menimbang bahan berupa padatan atau pasta,
2. menutup wadah saat proses penguapan atau pemanasan.
3. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
20.) Botol Timbang
Biasanya digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan. selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair dan pasta.
21.) Corong Gelas
Keterangan : Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis tengah 35 – 300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong panjang, sedang dan pendek.
Fungsi : digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat
22.) Corong pisah
Keterangan : Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk kerucut (buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50 – 2000 mL. Corong pisah mempunyai tangkai bermacam – macam ada yang bertangkai pendek, panjang dilengkapi dengan penyambung gelas asah standar, dilengkapi dengan pengatur tetesan.
Fungsi : digunakan untuk
23.) Labu Didih
Berupa labu yang memiliki jenis leher : single neck, double neck, dan triple neck. Alasnya ada yang bundar (round bottom) dan ada yang rata (flat). Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC. Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
Fungsi :
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
Fungsi :
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
24.) Eksikator
Eksikator berguna untuk mengeringkan zat atau sample yang akan dianalisa secara kuantitatif,pada prinsipnya,eksikator ini menyerap air ataupun uap air yang keluar dari sample tersebut setelah pengovenan.
Dalam eksikator terdapat zat yang dapat menyerap uap air diantaranya adalah Asam Sulfat,Silica Gel,Kalium Permanganat,Alumunium dioksida,Calcium Chloride,Kalium Hidroksida,Kalium Sulfat,BaO,CaO,dan masih banyak lagi.
Tetapi yang diutamakan adalah Silica Gel SiO2
Dalam keadaan jenuh karna sudah banyak mernyerap uap air (H2O) warna Silica Gel tersebut berubah menjadi kebiruan,oleh karena itu,perlu dilakukan pengovenan guna menguapkan semua air di Silica Gel dalam oven bersuhu 110 celcius hingga warnanya menjadi puith kembali
25.) Kondensor
Keterangan : Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai dengan kegunaan masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat , umumnya dapat dirangkai dengan alat gelas lain untuk berbagai keperluan.
Fungsi : digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang terjadi pada proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
26.) Pipet tetes
KETERANGAN : Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan dilengkapi dengan karet penghisapnya.
27.) Tabung reaksi
Tersedia berbagai ukuran tabung reaksi yang besarnya ditentukan berdasarkan ukuran diameter. Berbagai macam ukuran tabung reaksi adalah (10 x 75; 12 x 100; 16 x 150; 24 x 150) mm
Tabung reaksi berfungsi :
1. Untuk tempat mereaksikan dua larutan / bahan kimia atau lebih
2. Sebagai tempat pengembang- biakanan mikroba, misalnya pada pengujian penentuan jumlah bakteri.
Tabung reaksi dalam penggunaannya biasanya dibantu dengan penjepit kayu untuk memudahkan pemanasan bahan yang direaksikan dan untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan dari reaksi.
28) Labu Kjehldahl
Tempat (bejana) berleher panjang untuk destruksi bahan yg mengandung nitrogen dan mengubahnya menjadi amoniak di dl penetapan nitrogen secara kuantitatif.biasanya digunakan pada dekstruksi makanan pada analisa protein.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar